Sabtu, 22 September 2012

“Jauh tapi Dekat, Dekat Tidak Mau Pulang”



oleh Andio Hp Saade pada 1 September 2012 pukul 21:53 ·

CERPEN SEORANG GURU


Pagi di Desa Bila Riase, Kecamatan Pitu Riase, Sidrap adalah daerah kawasan timur yang mayoritas area pegunungan dan kawasan yang sejuk. Suasana di Desa ini sangat asri dan nyaman untuk berjalan-jalan sore atau paginya, Rabu 29 Agustus 2012.


Suatu hari masih gelap gulita tepat pukul 5.00 subuh saatnya untuk menyegerahkan shalat dan membangunkan Akbar dan Fadel untuk berjemaah. Saya juga harus siap untuk menjadi imam bagi seisih rumah karena begitulah cara seorang guru harus bisa menggurui anak didiknya.


Saya Suliandi, S.Pd.i biasa dipanggil andi atau andio, sebagai layouter di tabloid metrolacak ini dan juga sebagai stap pengajar di SMP Negeri 1 Watangpulu, harus bisa membagi waktu di rumah dengan keluarga dan konsentrasi di mata pelajaran yang dibawakan.


“Ayah bangun cepat kita sembahyang berjamaah, nanti berangkatnya telah lagi”, ujar mantan pacar Aenal Mardia yang kini berbuahkan anak Bilal Andi Ramadhan masih 2 tahun lebih.



Tiap pagi membangunkan dua anak tersebut dan menyiapkan keperluannya adalah tanggung jawab seorang ibu namun karena bapaknya dua kali beristri jadi tinggal sama dengan kami.Tepat pukul 6.00 pastinya sudah harus berangkat membonceng dua anak ini sekitar 3 menit sampai di SD Neger 1 Bila, namun sampai di Desa Bila si Nurul siswi SMAN 1 Duapitue masih menunggu saya jika saya cepat datang jika tidak bergegaslah tancap gas sampai di Kecamatan Watangpulu sekitar satu jam lebih lamanya.


“Jauhnya bukan main, tapi bila lama di sekolah itu seakan terlupakan dan hilang kepenatan, kepanasan, kehujanan tadi dan semua menjadi satu berkat senyuman, tawa anak-anak itu dalam kelas”, ahhh terasa semua beban hilanglah sudah...”, begitu celoteh saya dalam hati.


Namun tatkala jika lesuh dan tidak punya semangat seakan langkahkan kaki itu susah digoyangkan, bayangkan untuk makan aja susah apalagi buang hajat yang jarang biasa 5 hari bokernya. “Ayah cepat pulang yaa Bilal mau dibeliin coklat bulat sama donat yaa, terus jangan bermalam cepatki pulang yaa”, ujar Mardia.



Seorang guru mungkin penuh perjuangan, tantangan, dan kisah hidup nyata seperti yang saya alami. Seumur-umur saya baru pertama kali memimpin imam shalat magrib dan isya berjamaah di masjid babul khaerat di Desa Bila Riase. Dulu memang mantan anak pesantren di Maccopa Maros yang harus berhenti dan pindah jalur ke pendidikan negeri SMP di Tanrutedong. Saat sekolah di SMAN 1 Duapitue harus pindah karena sering bolos masuk dan ke SMAN 11 Makassar tempat pelariann terakhir.

Sampai saat ini berkat Fakultas Tarbiyah jurusan bahasa Inggris atau PBI di STAIN Parepare tahun 2009 silam, harus bisa menjadi panutan sesama muslim untuk anak muda dan menegakkan tali persaudaraan.


Hari yang indah sering terlewatkan jika hanyut terkubur dalam-dalam pikiran alam kubur jika niat baik tercapai dan seakan terkapar sedalam-dalamnya jika hari-hari tanpa berdoa dan berzikir mengingat-Nya. Ucapan guru adalah perunggu, ucapan orangtua adalah emas, tapi perunggu lebih berat timbangannya karena teguran, sapaan, salaman dan harapan seorang guru sedangkan emas orang tua bisa dipakai hanya untuk perkawinan, jadi mau sekolah atau kawin? Like this take all the positive and negative waste. Ok (@andi_bila)


atau baca di tabloid lacak edisi 382

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Winamp

MAPS


FOTO-FOTO SMPN 1 WATANPULU

BERITA FOTO

BUKU DIGITAL

Belajar membaca buku digital

Download Opera Mini - The world's most popular mobile Web browser.